Terkadang memilih sendiri dan bengong sambil memikirkan suatu hal bukanlah sesuatu yang buruk. Seperti saya saat ini, yang sedang menikmati kesendirian. Eits tapi ini bukanlah tentang status kejombloan saya atau sejenisnya, saat ini saya hanya benar-benar sedang menikmati "Me Time alias bengong time". Lumayan, kebengongan ini menyadarkan saya akan berbagai hal, contohnya perubahan yang baru saya sadari saat mulai beranjak menuju dewasa, seperti pada beberapa hal di bawah ini:
1. Berkurangnya Teman
Saya masih teringat pada seseorang yang mengatakan, "Temen itu gak usah banyak, nanti hidupnya gak terarah". dengan wajahnya yang datar nan enteng dia berkata seperti itu. Dulu dan kemarin mungkin saya masih bingung dan belum bisa menerima dengan perkataan itu dan menganggap orang tersebut aneh, tapi untuk sekarang saya mulai berfikir bahwa ada benarnya juga dia. Jika saat remaja kita memiliki banyak teman bahkan bisa puluhan, tapi stelah semakin dewasa teman-temanmu akan pergi dan menempuh jalan hidupnya masing-masing. Semakin dewasa kita akan lebih sibuk dengan suatu urusan yang lebih penting daripada sekedar untuk bertemu dan bermain dengan teman.
2. Keluarga dan rumah adalah hal yang paling dirindukan
Untuk yang membenci rumah, pergilah hingga kau tersesat, sampai kau sadar, bahwa yang kau inginkan hanyalah pulang. Kata-kata tersebut cukup terkenal di sosial media, saya tidak begitu yakin sumber utamanya siapa. Tapi yang akan kita bahas bukan siapa pencetusnya, tapi maksud dari perkataan tersebut.
Mungkin saat masih menjadi remaja yang labil, tak sedikit orang yang merasa jenuh dan terkekang saat berada di rumah di sisi orangtua. Bahkan saya sendiri merasa jenuh dan gerah, saya ingin secepatnya bebas dan pergi dari luar kota menikmati masa muda dan kebebasan. Demi apa? Entahlah, darah panas yang mengalir pada jiwa-jiwa muda mungkin kebanyakan berfikir seperti itu. Entah kenapa, rasanya bosan saja berada di rumah dan selalu mendengar nasihat-nasihat orangtua. Tapi saat beranjak dewasa, saat mulai meninggalkan rumah, jauh dari pandangan orangtua, benar yang saya inginkan hanyalah pulang. Jika saat remaja kita akan lebih mementingkan bersama teman daripada keluarga, setelah beranjak dewasa, yang diinginkan hanyalah berada di sisi orangtua. Bahkan saat mendengar orangtua mu sakit, kamu akan diam-diam menangis, dan menyesal kenapa aku tak ada di sisinya.?
3. Lebih menghargai hal-hal sederhana
Sederhana? Sesederhana apakah sederhana itu? Contohnya makan. Dulu, saat masih remaja kita menjadi orang yang pemilih, tak mau makan ini dan itu karena berbagai alasan. Tapi setelah kita dewasa, jauh dari dapur tempat ibu menyajikan makanan hangat, kita akan memakan apa saja yang ada di hadapan tanpa banyak keluhan. Bukan lagi berfikir antara saya suka atau tidak suka dengan makanan ini, tapi mulai berfikir, makanan ini bermanfaat untuk tubuh saya.
4. Melihat sesorang bukan dari tampang
Saat kita masih remaja, mungkin kita akan menjadi gila saat melihat wajah cantik atau tampan, sambil berharap suatu hari bahwa saya mendaptka seseorang secantik atau setampan dia. Tapi saat kamu dewasa, cantik dan tampan bukanlah suatu acuan, melainkan itu hanyalah bonus. Yang utama adalah perilaku seseorang. Bagaimana dia memperlakukanmu dan perlakuannya pada orang lain.
5. Tidak mempedulikan tren
Kudet, atau kurang update adalah salah satu kata yang paling menakutkan bagi remaja. Saat masih muda kita selalu sibuk dengan suatu hal yang bernama tren kekinian, agar tidak ketinggalan jaman tentunya dan bisa nyambung saat ngobrol dengan teman-teman. Saat ada barang baru ini dan itu berlomba-lomba menjadi yang paling pertama memiliki, sepertinya kita akan menjadi sedih terlara-lara jika tidak sama dengan teman sepergaulan kita. Tapi saat kita mulai beranjak dewasa, seiring dengan berkurangnya teman yang kita miliki kita menjadi tidak peduli dengan tren yang ada, kadang malah berkata, Ohh.. ini sedang tren. Tapi itu tidak masalah, banyak hal yang harus dihadapi ketimbang memikirkan ketinggalan tren kekinian,. Saat mulai dewasa kita jadi lebih bisa memfilter apa yang sebaiknya kita ikuti dan apa yang sebaiknya kita tinggalkan.
___Dewasa? Sudah siapkah aku menujumu? atau hanya angkaku?