Sabtu, 08 Agustus 2020

BMT BUKIT MADU TAWON , PESONA ALAM SEMANIS MADU.


BMT Bukit Madu Tawon

Beberapa bulan belakangan ini, bukit di atas rumah mendadak viral. Ya nggak seviral itu sih, ga sampe kancah nasional, hanya saja jadi mendadak terkenal di daerah sukabumi khusunya area Nagrak dan sekitarnya. Saya pun penasaran sebenarnya ada apa sih di sana itu, akhirnya saya bersama keponakan memutuskan untuk main ke Bukit Madu Tawon yang posisinya tepat di atas rumah saya. maklum sebagai makhluk nolep kadang  saya ga tau dengan apa yang terjadi di sekitar rumah. :(

Untuk menuju ke lokasi, jika dari arah Cibadak bisa mengambil rute ke Nagrak, lalu ke arah Paragajen. Nah dari Paragajen terus ke arah Pawenang, disana nanti akan ada  petunjuk arah menuju BMT. Btw untuk menuju BMT ini beluma ada akses angkot, atau transportasi umum, ya kalo ojek sih sepertinya ada.

 Lebih enak kalo membawa kendaraan sendiri, tapi jalannya masih bisa dibilang belum cukup bagus apalagi kala musim hujan, duh, mending jalan kaki.  kita doakan saja semoga kedepannya jalannya sudah diperbaiki. Tapi kalo kalian mau bawa mobil juga udah bisa kok, karena jalannnya sudah cukup lebar. Kalo saya sih ga perlu serepot itu,  tinggal jalan kaki ke atas. heheh 

akses menuju BMT. semoga cepat diperbaiki ya.

Oke, biar ga ribet baca penjelasan yang banyak tidak pentingnya, ini ada beberapa foto keren yang saya ambil dari seorang teman.  @DetiSulastri, makasih ya buat fotonya uda boleh dipajang. bagus bangeett. :)

Keren kan
Karena masih siang, tentunya itu bukan bintang asli ya . :)

nah buat kalian yang suka ngecamp, bisa banget kalo mau ngecamp disini. Soalnya bukit ini cukup tinggi.  Dijamin kalo pagi, udaranya seger banget,   terus kalo mau liat sunrise itu keren banget. 

Berbanding terbalik dengan foto diatas, foto saya kelabu sekali. Mendung. Ini buru-buru soalnya mau hujan. 

Ini foto keponakanku. Gimana, uda kayak bidadari turun dari surga? ahahha :D





Kamis, 09 Juli 2020

Sebelum Hari Ini

Lihatlah pohon pisang!  Amati, bagaimana mereka tumbuh. Bagaimana perkembangan tunas yang dipisahkan dengan induknya ketika dewasa, dan tunas yang dibiarkan tetap bersama induknya sampai mati. 

Lihatlah, tunas yang dipisahkan , dia bisa tumbuh lebih besar dari induknya. Sebagaimana pohon pisang suka ataupun tidak, suatu hari kita pasti akan meninggalkan sosok induk, orang tua ayah ataupun ibu.
Baik untuk melanjutkan pendidikan, bekerja ataupun menikah. Memang hal itu pasti berat, apalagi bagi anak-anak yang sejak kecil tak bisa jauh dari sisi seorang ibu. Tapi mau bagaimana lagi, hidup masih terus berlanjut, kita tidak mungkin terus bergantung dan bergelayut pada orang tua kita, sementara mereka ikut menua seiring tenggelamnya surya.

Ketika tubuh kita mulai tumbuh, bertambah tinggi, menjadi tampan ataupun cantik, dari situlah awal mereka melemah, tubuh mereka tak sekuat dulu lagi, wajah mereka ikut berkerut seiring usia. 

 Hatiku teriris, melihat ayah ibu yang mulai sering sakit, kulihat keriput mulai terlihat disekitar wajahnya, tampan cantiknya telah berlalu seiring pudarnya penglihatan. giginya mulai rontok, seiring dengan perginya helaian rambut.  Tapi yang paling pedih aku tak bisa ada di sisi mereka dikala itu.

Sumpah, ini bukanlah keinginanku ataupun setiap anak di dunia ini, tapi sebagai anak yang berbakti  harus mempersiapkan belajar untuk mulai menjadi orang tua, saat orang tua kita berubah menjadi anak-anak lagi. Kita harus mempersiapkan segalanya untuk bisa menyayangi mereka di kala tua, seperti mereka mengayomi kita saat tak mengenal aksara.

__Aku menulis itu dimasa lalu, kini aku menemukannya kembali setelah bapak pergi. ternyata bukan aku yang pergi tapi aku yang ditinggalkan. Mungkin sayapku telah patah satu, tapi tanganku masih utuh untuk selalu merangkul apa yang masih tersisa. Ibu. 

Senin, 06 Juli 2020

Dapur Ice Cream di Pujasera Cibadak Sukabumi

Berawal dari kepanasan nunggu temen dipinggir jalan, akhirnya saya memutuskan untuk nengok kiri kanan melihat keadaan sekitar dibandingkan harus berkutat dengan Hp . Padahal cuma scroll up n down menu handphone doang, tapi seriusnya bukan main, duh ... :(.
Pujasera Deket Telkom sebelah kantor pos
Jadi inilah Pujasera yang ada di Cibadak, tepatnya lokasinya di belakang kantor pos Cibadak sampingnya ada Yomart. Ada sebuah gang yang menuntun saya untuk terus masuk kedalam. Dan Tara, akhirnya saya menemukan dapur Ice Cream. 
Beginilah suasana tampak luar ketika malam hari, btw saya tidak foto sediri, itu screnshoot ya.
Kebayang kan kalo siang harinya kayak gimana. Nah untuk jadwal operasinya dari hari Senin sampai Jumat Jam 10 pagi hingga jam 9 malem. Nah cocok banget kan buat nongkrong bareng temen atau hanya sekedar untuk menikmati me time. Kek saya contohnya. heheh
Dapur Ice Cream

ada hiburanya juga gaess....

Karena kebetulan saya kesana siang hari sekitar jam 12,  jadi suasananya tidak terlalu ramai, cocok banget buat ngadem . hehehe. 
Bisa diliat ya, disekitar sana juga ada beberapa tempat makan lainnya, seperi ada ayam geprek, nasi goreng dll yang saya tidak terlalu perhatikan. Ya namanya juga Pujasera pasti banyak yang jualan kan.  Jadi buat temen-temen yang mau ngajak keluarga buat kesini,  ini bisa jadi  pilihan yang tepat. 
Tapi kalo malem minggu, saya ragu kalo kebagian tempat duduk, pasti rame banget....


Suasana di dalam yang cukup  kekinian, ah lumayankan buat yang suka selfie



coconut durian apa durian coconut ya saya lupa :D

Nah karena saya cuma nuggu temen, jadi cuma pesen itu doang, durian coconut. Sebetulya ada banyak pilihan menu. Duh sayang banget ya ga bisa saya share, tapi kalo kalian penasaran bisa diliat kok d di maps," Dapur Ice Cream Cibadak". Disana bayak juga loh yang ngeshare makanannya. Harganya pun cukup terjangkau. Hanya sekitar 15-20  ribu untuk ice creamya . Gimana? Sahabat kantong banget kan. Heheh

Dapur ice cream ini saya rekomendasikan banget buat temen-temen yang nyari tempat nongkrong di area Cibadak Sukabumi. Enak, murah dan dekat. Hayoo cari apa lagi. Kok jadi promo gini ya. Hehe
Gpp, kali aja ini kebaca sama ownernya, terus dikasih ice cream gratis. wkwk. 

Untuk soal rasa saya beri skor 8.5/10 untuk durian coconut nya, kan yang lainnya belum tau karena belum nyoba.   Untuk tempat saya beri  7/10, tapi tempatnya cukup nyaman kok, serius. Tentunya, itu cuma pendapat saya, gak percaya? Coba aja sendiri dan berikan penilaianmu sendiri. hehhe. 


__Ice cream nya enak banget, tapi sayang cuma makan sendiri. Kamu terlalu lama, kutunggu hingga mencair. wkwkwk
Kapan-kapan kita kesini lagi teh Desri...


Minggu, 28 Juni 2020

Seonggok Batu Yang Kaku




Agak lebay rasanya, hanya sepertinya  hari ini aku  mungkin sedang melankolis saja. Kamu tahu rasanya? Rasanya itu aku seperti  memakan sesuatu yang amat pahit, dan saking pahitnya kamu sampai ingin menangis.

Rasa penat tanpa keringat. Aneh memang, karena penatku bukan pada ototku. Lelah,  terasa amat lelah, dan saking lelahnya hingga sulit untuk bernafas. Bla… bla… bla… hatiku menggerutu, tapi mulut ini tetap tak berkutik sedikitpun. Bungkam.

Kuharap hari ini ku bisa melihat senyummu yang mengembang.

Ah sudahlah, jangankan melihat senyummu, Saat kau berdiri didepanku aku hanya bisa memandang punggungmu yang lebar. Saat kau menghadapku, wajahku akan kualihkan pada hal lain. Berharap kau tak melihat wajahku yang memerah.

 Meskipun kau satu langkah di hadapanku, aku hanya bisa memandangmu tanpa bisa berkata “ hai” atau “ hallo”.

___Karena dihadapanmu, aku hanya menjadi seonggok batu yang kaku.




Sabtu, 07 Maret 2020

Percuma

Kau berkata maafkan aku..
Percuma... Karena kau tetap pendusta dan aku tetap terluka.

Percuma saja, apa yang kau harapkan dari permintaan maafmu? Apa?!
Aku mungkin telah memaafkanmu... Tapi untuk apa?.  Memafkan atau tidak itu sama saja.. tak ada yang bisa diubah lagi , tak ada yang bisa diperbaiki. Untuk apa kau meminta maaf? Untuk apa?

Aku pernah bertanya, apakah kau bosan?
Kau menjawab dengan lantang, jangan seperti itu lagi..dirimu bukan barang.
Mengingat hal itu aku tertawa dalam tangis .
Apakah sekarang aku lebih rendah dari sekedar barang?

 __Hey... aku manusia  bukan batu karang.

Sabtu, 29 Februari 2020

Sesalku Mengenalmu

Kau...

Aku memaafkanmu,
Terimakasih untuk dusta yang kau cipta.
Aku bahagia, dulu.
Kutahu, kau begitu baik terhadap semua orang, tapi kenapa padaku tidak?.
Kau begitu kejam.

Aku mengenalmu sebagi sosok yang sempurna, tanpa cela. Kebaikanmu telah menawanku. Aku begitu terjerat bujuk rayumu. Tertipu.

Aku memaafkanmu,
Tapi luka yang kau berikan terlalu dalam. Hatiku telah remuk menyisakan kepingan perih.
Mengajarkanku pedihnya memberi rasa percaya.

Aku memaafkanmu,
Awalnya begitu mudah. awalnya aku masih bisa tersenyum. Berusaha menerima, melapangkan hati menyisakan lega. Tapi semakin lama baru terasa, bahwa aku juga manusia. Semakin lama aku hanya bisa menitikan air mata.
Tega,. Hanya itu.

Aku memaafkanmu,
Tapi kau telah mengajariku rasa benci.
Benciku ku tahan, murkaku ku redam. Kudoakan kau bahagia.

__Sesalku mengenalmu.

Malaikatku Penipu


Seperti labirin
Betapa pintarnya kau memaikan peran, sehingga aku tertipu berkali-kali tanpa sadar.
Kau berlagak seperti kucing polos, padahal dirimu sekor serigala.
Saat aku merangkulmu dengan kasih sayang, kau jadikan aku santapan kucing liar.

Sungguh luar biasa. Hebat sekali. aku begitu memuji bakatmu yang luar biasa itu.
Kau datang padaku saat aku terjatuh, terpuruk ke dasar.  Kau ulurkan tangan untuk ku raih. Kau berikan bahu untukku bersandar, lalu kau berikan hati untukku berlindung.

 Sungguh, hatiku telah berlindung kepadamu. Seperti menemukan malaikatku, aku begitu nyaman denganmu, melewati hari bersamamu tapi kau malah menghancurkanku.
 Malaikatku ternyata seorang penipu.

Apakah saat ini kau tertawa, mengingat betapa mudahnya kau membodohiku?

__Kau telah membunuh hati yang berlindung padamu. 

Madu Dusta

Malam memeluk bayang

Aku tidak menangis, kupikir air mataku terlalu berharga hanya untuk menangisi seorang pengkhianat. Pembohong. Ya, kupikir memang aku sedikit angkuh, aku melakukan semua ini agar aku tidak terlihat menyedihkan. Siapa yang tidak sakit saat dikhianati. Apalagi oleh seseorang yang pernah kita percaya. Bahkan seseorang yang pernah kita jadikan sebagai harapan?.

Hatiku hancur sehancur-hancurnya. Seseorang yang pernah dijadikan tempat hati ini berlindung ternyata telah membodohiku sepanjang masa. Aku selalu mengatakan bahwa aku tidak mudah untuk dibodohi. Aku tak mudah untuk menjatuhkan hati, hingga aku bertemu denganmu dan melambung tinggi dengan kata-katamu. Hatimu mungkin tertawa, betapa mudahnya aku dibodohi oeh mulut manismu. Busuk. Semua janji dan kata-kata itu semua busuk.

Ingin aku mencerca. memaki. mengeluarkan berbagai macam kata yang mungkin bisa melampiaskan apa yang ada di fikiranku. Hatiku sesak. Nafasku tersengal saat mengetahui kenyataan pahit yang sebenarnya. Ya, inginku seperti itu. apa daya, jangankan mencerca, berkata pun tak sanggup. Jangankan memukul, melempar segala benda, berdiri saya tubuh ini telah lemah. Tangan dan jari ini bergetar. Lesu. Aku hanya bisa duduk di pojokan seperti seonggok lap yang tergeletak tak berguna di lantai.

Aku ingin menangis tersedu-sedu, tapi hati ini mendadak beku. Seperti tak merasakan apapun. Udara sekeliling mendadak begitu sesak. Apa yang terjadi denganku?. Kemarin aku masih bahagia dengan segala rayuan dan pujian yang kau limpahkan setiap hari. Menghiburku, merayuku, memanjakanku setiap saat. Aku begitu terlena. Terbuai masuk kedalam perangkapmu.

__Sungguh.. tak kusangka jeratmu penuh madu dusta.