Minggu, 19 Februari 2017

Harga Dari Sebuah Kata Maklum

Tulisan ini tidak usah dikait-kaitkan dengan apapun.. hanya sekedar tulisan... bagi yang penasaran silahkan dibaca.. hehhehe...

Maklum. Tidak bisakah kalian merealisasikan hal itu? Sebelum berfikir dan berkata serta menyimpulkan atas apa yang terjadi. Melihat segala sesuatu dari dua sisi, dua sudut dan dua keyakinan. Antara subjek dan juga objek.  Sisi pembicara dan sisi pendengar. Dari keadaan, situasi hati dan ketegangan yang ada. Tidak bisakah kalian sedikit memakluminya? Situasi si pembicara yang tak mau berkata apa-apa. Tidakkah kalian melihat kekeruhan hati dan kegelisahan yang menyelimuti?. Tidak. Kalian hanya mau menerima apa yang kalian dengar. Tanpa pertimbangan dan tanpa perasaan.
          Saya akui si pembicara memang bersalah. Tapi mengapa kalian bertindak seolah-olah dia adalah penjahat 100%. Jika saja kalian ada di posisisnya saat itu, apakah kalian tak akan melakukan hal yang sama?. Lalu kenapa seolah-olah hanya dia yang bersalah. Mengapa menimpakan segala sesuatunya hanya pada dia seorang?. Kenapa?. Saya tanya sekali lagi, kenapa?.
          Saya akui si pembicara memang tidak berani secara lugas menentang apa yang kalian katakan, kenapa? Karena dia memaklumi apa yang kalian dengar. Dia merendahkan diri dengan menundukan hati nya pada anda, tanpa sedikitpun mencela anda ataupun melakukan pembelaan untuk dia sendiri. Dia memahami dan berusaha memahami dan memaklumi, walaupun dengan segenap jiwanya dalam hati kecilnya dia meronta-ronta ingin berteriak bahwa apa yang dia katakan tidak bisa dikatakan dengan 100% SALAH.

          Jika hatinya mengijinkan agar dia tidak memahami anda, dia akan berteriak dan berbalik menyerang anda. Menjerumuskan anda dengan segala fakta yang ada. Bukan dia seorang pengecut bukan pula seorang yang tak bernyali, tapi dia tak cukup berani untuk menyakiti hati anda. Biarlah dia sendiri yang merasa sakit. Karena hatinya akan lebih sakit jika dia mengetahui bahwa dirinya telah menyakiti orang lain, hatinya akan jauh lebih sakit dibandingkan saat dia disakiti orang lain.

tanpa ada maksud apapun... hanya menulis.. 

1 komentar:

  1. pas lagi ngebacanya, situasi langsung berubah jadi mencekam mabro!! hahaa :D

    BalasHapus