Seseorang pernah bertanya pada saya,
"Di rumah, ruangan apa yang paling kamu sukai?"
saat itu saya bingung, karena saya kira semua ruangan punya fungsi dan kelebihan masing-masing serta tak bisa dipisahkan satu sama lain. Saya menjawab hanya dengan gelengan kepala kala itu.
"Kalau saya, menurut saya ruangan terbaik di rumah adalah dapur." jawabnya
Saya sedikit mengeryitkan alis ketika mendengar jawabannya. Menurut saya sedikit aneh saja. Diantara banyak ruangan kenapa harus dapur? Kenapa tidak kamar pribadi yang membuat nyaman atau ruang tamu yang serba rapi yg dikhususkan agar tamu merasa senang.
Dia tersenyum kemudian menjawab. Karena dapur adalah ruangan yang paling jujur. Ruangan yang penuh rasa. Dimana ketika asin dikatakan asin, manis dikatakan manis, pahit dikatakan pahit dan sebagainya.
Kala itu saya hanya tersenyum bingung, tapi sekarang saya mengerti. dapur memang ruangan terbaik, tempat untuk menumpahkan segala rasa, pahit asam manis dan membuatnya menjadi sesuatu yang layak untuk dinikmati. Memang jujur, semua rasa dikatakan seperti rasanya, tanpa di tutup-tutupi. Mana ada seseorang yang di dapur mengatakan bahwa garam terasa manis.
Dibandingkan dengan ruang tamu, dapur memiliki kehangatan yang begitu besar. Ruang tamu mungkin lebih indah, tapi begitu dingin dan kaku. Kamar memang membuat kita nyaman tapi kadang terlalu nyaman membuat kita terlarut di dalamnya. Dapur mungkin lebih berantakan dan sederhana dibanding ruangan tadi tapi disana penuh dengan kehangatan dan rasa.
Bukannya saya pandai memasak, tidak, saya tidak pandai memasak hanya saja saya menyukainya. rasanya bahagia saja saat saya mulai mencampurkan bahan makanaan ini dan itu ke dalam wajan.
Berkreasi membuat sesuatu yanag setidaknya bisa dimakan. Rasanya bisa melepaskan sedikit beban perasaan, dan kegiatan ini benar-benar cocok dilakukan untuk melupakan sesauatu yang ingin dilupakan.
Sekarang saya semakin mengerti dan itu malah membuat saya sering merindukan dapur. haha.. Konyol sekali. Kegiatan sederhana seperti membuat sarapan untuk orang yang disayangi bisa menjadi hal yang membahagiakan. Entahlah. tapi itu benar-benar menyenangkan.
__Saya merindukan saat dimana saya membuat sarapan untuk orang yang saya sayangi.
"Di rumah, ruangan apa yang paling kamu sukai?"
saat itu saya bingung, karena saya kira semua ruangan punya fungsi dan kelebihan masing-masing serta tak bisa dipisahkan satu sama lain. Saya menjawab hanya dengan gelengan kepala kala itu.
"Kalau saya, menurut saya ruangan terbaik di rumah adalah dapur." jawabnya
Saya sedikit mengeryitkan alis ketika mendengar jawabannya. Menurut saya sedikit aneh saja. Diantara banyak ruangan kenapa harus dapur? Kenapa tidak kamar pribadi yang membuat nyaman atau ruang tamu yang serba rapi yg dikhususkan agar tamu merasa senang.
Dia tersenyum kemudian menjawab. Karena dapur adalah ruangan yang paling jujur. Ruangan yang penuh rasa. Dimana ketika asin dikatakan asin, manis dikatakan manis, pahit dikatakan pahit dan sebagainya.
Kala itu saya hanya tersenyum bingung, tapi sekarang saya mengerti. dapur memang ruangan terbaik, tempat untuk menumpahkan segala rasa, pahit asam manis dan membuatnya menjadi sesuatu yang layak untuk dinikmati. Memang jujur, semua rasa dikatakan seperti rasanya, tanpa di tutup-tutupi. Mana ada seseorang yang di dapur mengatakan bahwa garam terasa manis.
Dibandingkan dengan ruang tamu, dapur memiliki kehangatan yang begitu besar. Ruang tamu mungkin lebih indah, tapi begitu dingin dan kaku. Kamar memang membuat kita nyaman tapi kadang terlalu nyaman membuat kita terlarut di dalamnya. Dapur mungkin lebih berantakan dan sederhana dibanding ruangan tadi tapi disana penuh dengan kehangatan dan rasa.
Bukannya saya pandai memasak, tidak, saya tidak pandai memasak hanya saja saya menyukainya. rasanya bahagia saja saat saya mulai mencampurkan bahan makanaan ini dan itu ke dalam wajan.
Berkreasi membuat sesuatu yanag setidaknya bisa dimakan. Rasanya bisa melepaskan sedikit beban perasaan, dan kegiatan ini benar-benar cocok dilakukan untuk melupakan sesauatu yang ingin dilupakan.
Sekarang saya semakin mengerti dan itu malah membuat saya sering merindukan dapur. haha.. Konyol sekali. Kegiatan sederhana seperti membuat sarapan untuk orang yang disayangi bisa menjadi hal yang membahagiakan. Entahlah. tapi itu benar-benar menyenangkan.
__Saya merindukan saat dimana saya membuat sarapan untuk orang yang saya sayangi.