____________untuk teman dari seorang teman
Jika kata orang wifi, food, and my bed is
ferfection, bagiku tidak selalu seperti itu. Aku tak munafik, memang iya, tapi itu hanya sementara. Awalnya mungkin
kau senang, serasa hidup ini damai. Hanya berselancar internet, melihat dan
mengetahui informasi terbaru. Tanpa ada yang mengganggu hiburan tanpa batas. Damai sekali.
Menonton film sambil duduk dan mengemil
makanan, ahh serasa surga kecil telah menjadi bagian dari hidup ini. Awalnya itu
semua indah. Tapi
lama-kelamaan engku akan merasa jenuh. Kedamaian itu akan berubah menjadi
keheningan dan keheningan bisa berubah menjadi kesepian.
Tanpa sadar engkau
akan merindukan sosok usil yang mengganggu hidupmu. Sosok yang membuat kau
merasa jengah dan membuatmu merasa jengkel. Memang benar kedamain adalah
segalanya, kau bebas melakukan apapun tapi percayalah, kedamaian itu hanya
sesaat. Lama-lama kau akan lelah dengan kedamaian itu. Akupun begitu.
Pernah aku memiliki beberapa teman yang sangat aku sayangi. Iya teman
yang bagaikan saudara. Apa-apa dilakukan bersama. Ahh. Jika diingat masa itu adalah
masa yang paling indah.
Lalu saat aku kehilangan mereka, rasanya
sungguh tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya itu mungkin lebih parah dari
patah hati. Awalnya kita sedekat nadi, namun sekarang sejauh mentari.
Seperti separuh jiwaku pergi. Hampa.
Mungkin untuk menemukan teman itu mudah, tapi jika aku mencari yang
nyaman, itu sangat sulit. Sebenarnya, aku berteman dengan siapa saja, tapi
untuk membiarkan merka masuk kedalam hatiku itu hanya beberapa orang yang bisa.
Saat kau merasa jenuh dengan kehidupan dunia
mayamu, yang kau inginkan hanya teman dunia nyata. Lalu berjalan melewati
pohon-pohon bercanda tawa melihat bunga-bunga yang mekar, ataupun saling
mengumpat sesama teman, kemudian tertawa. Ahh sepertinya hal itu akan lebih
menyenangkan.
Sungguh kehidupan yang hanya menatap layar seakan sangat membosankan.
Suatu hari mungkin aku ingin menghubungi
temanku, tapi aku merasa takut jika pesanku diabaikan. Dan adakah yang lebih
sakit untuk menggambarkan jika kau seorang kesepian lalu kau diabaikan oleh
teman.
Seringkali aku menghubungi orangtuaku, dan sepupuku,itu sudah cukup membuatku bahagia. Hanya saja, aku telalu serakah. Hal itu tak cukup bagiku. Aku menginginkan seseorang teman yang bisa kubagi setiap suka dan duka, mendengarkan setiap ceritaku meskipun hanya di balas dengan, oh.. ya.. lalu.. bagaimana?, yasudah sabar aja. Itupun sudah membuatku senang.
Aku yakin setiap orang
penyendiri pasti punya sisi kesepian walaupun dia sudah terbiasa sepi. Suatu saat dia pernah menginginkan seorang
teman yang mengusilinya, membuatnya jengkel lalu tertawa.Seringkali aku menghubungi orangtuaku, dan sepupuku,itu sudah cukup membuatku bahagia. Hanya saja, aku telalu serakah. Hal itu tak cukup bagiku. Aku menginginkan seseorang teman yang bisa kubagi setiap suka dan duka, mendengarkan setiap ceritaku meskipun hanya di balas dengan, oh.. ya.. lalu.. bagaimana?, yasudah sabar aja. Itupun sudah membuatku senang.
_______Teman, aku rindu kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar